Strategi Mempercepat Proses Pengomposan
Strategi Mempercepat
Proses Pengomposan
Pengomposan dapat dipercepat
dengan beberapa strategi. Secara umum strategi untuk mempercepat proses
pengomposan dapat dikelompokan menjadi tiga, yaitu:
- Menanipulasi kondisi/faktor-faktor
yang berpengaruh pada proses pengomposan.
- Menambahkan Organisme yang dapat
mempercepat proses pengomposan: mikroba pendegradasi bahan organik dan
vermikompos (cacing).
- Menggabungkan strategi pertama dan
kedua.
Memanipulasi Kondisi Pengomposan
Strtegi ini banyak dilakukan di
awal-awal berkembangnya teknologi pengomposan. Kondisi atau faktor-faktor
pengomposan dibuat seoptimum mungkin. Sebagai contoh, rasio C/N yang optimum
adalah 25-35:1. Untuk membuat kondisi ini bahan-bahan yang mengandung rasio C/N
tinggi dicampur dengan bahan yang mengandung rasio C/N rendah, seperti kotoran
ternak. Ukuran bahan yang besar-besar dicacah sehingga ukurannya cukup kecil
dan ideal untuk proses pengomposan. Bahan yang terlalu kering diberi tambahan
air atau bahan yang terlalu basah dikeringkan terlebih dahulu sebelum proses
pengomposan. Demikian pula untuk faktor-faktor lainnya.
Menggunakan Aktivator Pengomposan
Strategi yang lebih maju adalah
dengan memanfaatkan organisme yang dapat mempercepat proses pengomposan.
Organisme yang sudah banyak dimanfaatkan misalnya cacing tanah. Proses
pengomposannya disebut vermikompos dan kompos yang dihasilkan dikenal dengan
sebutan kascing. Organisme lain yang banyak dipergunakan adalah mikroba, baik
bakeri, aktinomicetes, maupuan kapang/cendawan. Aktivator
pengomposan ini menggunakan mikroba-mikroba terpilih yang memiliki kemampuan
tinggi dalam mendegradasi limbah-limbah padat organik, yaitu: Trichoderma pseudokoningii, Cytopaga sp, Trichoderma harzianum, Pholyota sp, Agraily sp dan FPP (fungi pelapuk putih). Mikroba
ini bekerja aktif pada suhu tinggi (termofilik). Aktivator yang dikembangkan oleh BPBPi
tidak memerlukan tambahan bahan-bahan lain dan tanpa pengadukan secara berkala.
Namun, kompos perlu ditutup/sungkup untuk mempertahankan suhu dan kelembapan
agar proses pengomposan berjalan optimal dan cepat. Pengomposan dapat
dipercepat hingga 2 minggu untuk bahan-bahan lunak/mudah dikomposakan hingga 2
bulan untuk bahan-bahan keras/sulit dikomposkan.
Memanipulasi Kondisi dan Menambahkan Aktivator Pengomposan
Strategi proses pengomposan yang
saat ini banyak dikembangkan adalah mengabungkan dua strategi di atas. Kondisi
pengomposan dibuat seoptimal mungkin dengan menambahkan aktivator pengomposan.
Pertimbangan untuk menentukan strategi pengomposan
Seringkali tidak dapat menerapkan
seluruh strategi pengomposan di atas dalam waktu yang bersamaan. Ada beberapa
pertimbangan yang dapat digunakan untuk menentukan strategi pengomposan:
- Karakteristik bahan yang akan
dikomposkan.
- Waktu yang tersedia untuk pembuatan
kompos.
- Biaya yang diperlukan dan hasil yang
dapat dicapai.
- Tingkat kesulitan pembuatan kompos
Tidak ada komentar:
Posting Komentar