WARISAN NABI DAUD UNTUK NABI SULAIMAN
Nabi Dawud a.s adalah raja yang wilayah kekuasaannya sangat luas. Pada masanya,
penduduk hidup makmur dan sejahtera. Nabi dawud sangat bersyukur kepada Allah
atas segala anugerah Nya ini.
Suatu hari penduduk tertimpa kekeringan yang mematikan,
disusul kemudian dengan merebahnya wabah penyakit.
Nabi Dawud segera memerintahkan rakyat untuk mengikutinya ke
Baitul Maqdis guna berdoa. Sebab ia melihat malaikat keluar dan terbang ke langit dari tempat itu.
Nabi Dawud kemudian berdoa diatas batu besar dengan khusyuk dan syahdu. Ia memohon supaya
Allah mengakhiri bencana yang mmenimpa berikut penyakit ganas yang
sedang mewabah.Allah mengabulkan doa Nabi Dawud. Allah
memerintah Nabi Dawud untuk membangun sebuah masjid.
Nabi Dawud disertai rakyatnya membangun sebuah masjid tepat dimana Nabi Dawud berdoa .sayang,
sebelum pembangunan selesai beliau menghembusskan nafas terakhirnya .nabi Dawud berpesan
agar putranya merampungkan bangunan itu. Nabi Sulaiman tidak menyia-
nyiakan amanah ini. Ia teruskan pembangunan masjid dengan sempurna,
bahkan ia mengerahkan bala tentara jin untuk membantunya. Ia hiasai masjid
tersebut dengan emas dan batu pualam sehingga terlihat megah dan mempesona.Baitul Maqdis guna berdoa. Sebab ia melihat malaikat keluar dan terbang ke langit dari tempat itu.
Dibalik wafatnya Nabi Dawud, adakisah yang menarik untuk disimak.
Beberapa saat sebelum meninggal, seperti biasa,
Nabi Dawud memerintahkan budaknya untuk mengunci semua pintu istana. Selesai mengerjakan perintah majikannya,
budak ini bergegas hendak menemui Nabi Dawud, saat itulah,
ia dikejutkan oleh seorang lelaki yang berwibawa.
“siapa anda?bagaimana anda bisa masuk padahal saya sudah mengunci semua pintu?”
“aku tidak harus minta izin untuk menemui raja”, jawab orang tak dikenal itu.
Percakapan ini di dengar oleh Nabi Dawud.
Ia langsung bergegas menemui keduanya dan bertanya kepada orang itu, “apakah anda malaikat maut?”
“Benar.”
“Mengapa engkau tidak memberitahu lebih dulu,
supaya aku bisa mempersiapkan diri.”
“Aku sudah sering memberitahumu.”
“Apa?”
“Mana orang
tua, saudara, tetangga, sertakenalanmu?”
“Mereka sudah mati.”
“Itulah pemberitahuanku.
Engkau pasti mati seperti mereka.”
Malaikat maut mencabut nyawa Nabi Dawud tanpa bisa dicegah. Ia wafat pada usia 100
tahun setelah memerintah selama 40 tahun. Nabi Dawud meninggalkan 19 anak,
dan memilih sulaiman sebagai pewaris tahtanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar